Senin, 14 September 2009

sejarah forkom ipemari : Presiden Terlalu Mengada-ada, Soal Riau akan Merdeka

Nasional, Rabu, 14 Maret 2001

http://www.riaupos-online.com/edisi-cetak/010314/nas1.htm
Jakarta, RP
Presiden Abdurrahman Wahid dinilai terlalu mengada-ada menyusul pernyataannya
yang mengatakan bahwa jika dirinya mundur dari jabatan kepresidenan, maka Riau,
Aceh, Ambon, Maluku dan Irja serta Madura akan memproklamirkan kemerdekaannya.

‘’Saya kira Gus Dur terlalu mengada-ada. Malah mungkin sebaliknya, semakin lama
Gus Dur jadi presiden, orang semakin gerah. Dia (Gus Dur) hanya ngarang atau
sekedar menakut-nakuti, karena apa yang dikatakannya itu faktanya tidak betul,’’
ujar pengamat politik asal Riau Dr Alfitra Salamm kepada Riau Pos, Selasa (13/3)
di Jakarta.

Seperti dilansir berbagai media massa, Gus Dur dengan tegas menolak mundur dari
jabatan kepresidenan karena jika dirinya mundur, maka akan terjadi disintegrasi
bangsa. ‘’Begitu saya mundur, maka Aceh, Riau, Ambon, Maluku, Irja serta kemarin
waktu di Jeddah (ketika Gus Dur menunaikan ibadah haji, red) ada yang mengatakan
Madura ingin merdeka,’’ ungkap Gus Dur kepada wartawan, Senin lalu (12/3) di
Istana Negara.

Menurut Alfitra, tuntutan Riau Merdeka sangat erat kaitannya dengan soal
keadilan dan kesejahteraan. ‘’Kalau Gus Dur tetap jadi presiden, tapi keadilan
dan kesejahteraan dianggap tidak ada oleh masyarakat Riau, maka tuntutan Riau
Merdeka akan terus mengkristal,’’ tegas peneliti senior dari LIPI itu.

Alfitra justru menyarankan agar Gus Dur mundur saja dari jabatan kepresidenan.
Sebab, tegas Alfitra, desakan masyarakat agar Gus Dur mundur sudah sangat kuat.
‘’Malah saya kira, jika Gus Dur tidak segera mundur, maka disintegrasi bangsa
akan terjadi,’’ katanya.

Hal senada juga dikemukakan Forum Komunikasi Ikatan Pelajar Mahasiswa Riau
(Forkom Ipemari) se-Indonesia. Dari surat pernyataan sikap yang disampaikan
kepada Riau Pos melalui Sekjennya Nurkhozin kemarin, ditegaskan jika Gus Dur
tidak mundur dari jabatan kepresidenan, maka menurut Forkom Ipemari, tuntutan
Riau Merdeka akan semakin mengkristal.

‘’Jadi, bukan sebaliknya. Justru dengan tidak mundurnya Gus Dur dari jabatan
kepresidenan Riau akan merdeka. Masyarakat Riau sudah beberapa kali dibohongi
Gus Dur, mulai dari soal bagi hasil SDA Riau sampai soal Blok CPP. Ini semua
adalah bukti kegagalan Gus Dur sebagai presiden,’’ demikian pernyataan sikap
Forkom Ipemari.

Direncanakan, Forkom Ipemari akan segera menemui Ketua MPR Amien Rais dan Ketua
DPR Akbar Tanjung guna mengklarifikasi soal pernyataan Gus Dur tersebut. ‘’Kami
atas nama mahasiswa Riau se-Indonesia sudah menyampaikan surat permohonan untuk
bertemu dengan Pak Amien dan Pak Akbar. Jika tak ada halangan, mungkin besok
(hari ini, red) kami bisa diterima. Kami ingin mengklarifikasi soal pernyataan
Gus Dur tersebut,’’ jelas Nurkhozin.

Secara terpisah, anggota DPR RI asal Riau dari Fraksi Partai Golkar (FPG) HM
Akil dalam perbincangannya dengan Riau Pos mengaku sangat terkejut dengan
pernyataan Gus Dur tersebut. ‘’Gus Dur sepertinya sangat percaya diri bahwa dia
mampu menghambat tuntutan Riau Merdeka. Kalau keadilan dan kesejahteraan tidak
ada di Riau, maka saya kira, tuntutan Riau Merdeka akan terus disuarakan,’’
tegas Akil.

Tapi, kata Akil pula, masyarakat Riau sangat patuh dengan konstitusi. Kalau Gus
Dur mundur dari jabatan kepresidenan sesuai dengan konstitusi, maka masyarakat
Riau, tegas Akil, pasti sangat mendukung. ‘’Apalagi kan masyarakat Riau punya
pengalaman pahit dengan Gus Dur. Sudah berapa kali masyarakat Riau dibohongi Gus
Dur? Ini saya kira, tak akan bisa dilupakan begitu saja oleh masyarakat Riau,’’
katanya.(eyd)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar